[RBFest] Juara 4 – Dari Gadjah Mada untuk Generasi yang Berprestasi Tanpa Narkoba

Dipublikasikan oleh rajabandar.wg pada

Dari Gadjah Mada untuk Generasi yang Berprestasi Tanpa Narkoba

oleh Dias Gita Cahyani

 

Mahasiswa yang berkarakter, tidak hanya mereka yang memiliki segudang prestasi, melainkan juga yang berjiwa bersih dan terbebas dari NAPZA. Universitas Gadjah Mada, sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia memiliki peran untuk melahirkan mahasiswa yang berkualitas dengan karakteristik tersebut. Lingkungan akademik merupakan agen sosialisasi utama sebagai sarana untuk mengedukasi para civitas akademiknya akan pentingnya menjauhi narkoba dan memahami bahayanya. Untuk itu, UGM secara penuh mendukung upaya pemerintah terkait dengan RAN PG4N dengan menjalankan nilai-nilainya di lingkungan kampus.

RAN PG4N (Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika) merupakan sebuah rencana aksi nasional yang ditandatangani oleh Presiden Jokowidodo pada tanggal 28 Februari 2020, dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020. Secara garis besar, aksi ini memiliki langkah utama untuk mencegah semakin bertambahnya pengedar dan pengguna narkoba di Indonesia. Dunia perkuliahan atau perguruan tinggi perlu aktif terlibat dalam kegiatan ini agar rencana dan tujuan dari pemerintah terkait pencegahan penyalahgunaan narkoba dapat terealisasi secara komprehensif dan optimal.

NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif) merupakan zat-zat kimia yang jika dikonsumsi menimbulkan sejumlah efek tertentu, baik secara fisik, maupun psikologis yang berbahaya bagi tubuh. Beberapa di antaranya digunakan untuk keperluan medis dan tidak diperbolehkan untuk digunakan di luar anjuran dokter yang menangani karena efeknya yang berbahaya dan menyebabkan kecanduan. Namun ironisnya, keberadaan NAPZA masih menghantui masyarakat kita terutama pelajar dan mahasiswa. Faktor yang menyebabkan mahasiswa begitu rentan terpengaruh untuk memakai narkoba, yaitu karena pada awalnya mereka memiliki motif ‘coba-coba’ dan rasa penasaran.

Mahasiswa yang mayoritas adalah remaja, memiliki kecenderungan mengalami perubahan suasana hati yang tidak stabil dan proses pengambilan keputusan yang singkat. Mereka pada awalnya mungkin hanya mencoba merokok atau minum minuman keras, tetapi seiring berjalannya waktu mereka mulai mengonsumsi NAPZA untuk meringankan permasalahannya. Namun, apakah NAPZA benar-benar dapat membuat seseorang menjadi lebih baik dan menyelesaikan permasalahan? Nyatanya tidak. Mereka yang masuk ke dalam gelapnya dunia para pecandu narkoba, hanya akan dapat mengalami kehancuran hampir di semua aspek kehidupannya, bahkan kematian.

UGM telah melakukan beberapa upaya sebagai implementasi menjalankan nilai-nilai dari PG4N, di antaranya adalah dengan menyediakan wadah bagi mahasiswa penggiat anti narkoba dalam UKM Rajabandar (Gerakan Jauhi Bahaya Narkoba dan Rokok) dan kegiatan UP2N (Unit Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba). Hal ini tidak lain adalah untuk menunjang proses kegiatan mahasiswa dan civitas akademik lain dengan aman dari bayang- bayang narkoba di lingkungan kampus. Manfaat terciptanya perkuliahan yang bebas dan bersih dari narkoba, di antaranya : 1) meningkatkan performa belajar mahasiswa dan capaian akademiknya, 2) menciptakan hubungan yang sehat dan saling mendukung antar mahasiswa,

  • meningkatkan kualitas pendidikan maupun tenaga pendidik, 4) meminimalisir terjadinya kerusuhan internal kampus, dan 5) nilai dan aturan sosial dapat meresap kuat, akibatnya budaya tata krama dan sopan santun tetap terjaga.

Di samping itu, perlu adanya kontinuitas dan inovasi dalam rangka implementasi nilai-nilai PG4N oleh UGM terhadap program yang sudah atau belum ada, sebagai upaya untuk mewujudkan perguruan tinggi yang bersih dari narkoba. Implementasi lebih lanjut yang dapat dilakukan oleh UGM dalam rangka pencegahan jangka panjang melawan NAPZA, antara lain :

  • penyediaan dan penyebaran informasi tentang pencegahan bahaya narkotika dan dan prekursor narkotika kepada sivitas akademik UGM dan masyarakat,
  • sosialisasi tentang kebijakan PG4N kepada civitas akademik UGM dan masyarakat sekitar,
  • melakukan tes urin kepada sivitas akademik

Penyediaan informasi dapat dilakukan melalui media sosial maupun secara langsung melalui seminar, poster, ataupun laman yang dapat diakses oleh masyarakat dan civitas akademik UGM. Informasi yang disampaikan dapat berkaitan dengan pentingnya menjauhi, memahami bahaya, tentang penggunaan, dan sanksi dari penyalahgunaan NAPZA yang dikemas semenarik mungkin. Selain itu, mengadakan perlombaan atau edukasi kepada masyarakat eksternal maupun internal UGM juga penting, mengingat mahasiswa yang juga berperan sebagai anggota masyarakat di lingkungan sekitar UGM

Apabila mahasiswa telah mendapat sosialisasi mengenai topik anti narkoba di perkuliahan, tetapi lingkungan di sekitar mereka berada menganggap bahwa narkoba adalah sesuatu yang wajar untuk digunakan, maka akan terjadi sosialisasi tidak sempurna yang menyebabkan mahasiswa cenderung melakukan penyimpangan. Untuk itu, agar internalisasi nilai-nilai anti narkoba mengakar kuat terhadap diri mahasiswa, maka masyarakat di sekitar UGM juga perlu diedukasi. Selain itu, melakukan tes urin terhadap seluruh civitas akademik UGM termasuk mahasiswa baru secara berkelanjutan juga penting sebagai cara untuk mendeteksi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

Sebagai individu, mahasiswa juga perlu mengimplementasikan beberapa hal terkait dengan nilai-nilai PG4N, antara lain :

  • ikut serta mengikuti kegiatan sosialisasi anti NAPZA,
  • menjauhi atau tidak bergantung pada rokok atau minuman keras sebagai pelarian dari setiap permasalahan,
  • berkonsultasi dengan pihak akademik UGM jika mengalami permasalahan yang berkaitan dengan akademik,
  • berteman dengan lingkungan yang positif, dan
  • mengikuti UKM atau komunitas, baik di dalam, maupun di luar UGM sebagai penyaluran potensi yang

Hal-hal tersebut merupakan modal utama yang dapat mahasiswa terapkan dalam rangka mewujudkan UGM yang terbebas dari NAPZA. Lingkungan pertemanan menjadi faktor yang penting karena mahasiswa akan senantiasa menerapkan nilai dan terpengaruh pada kelompoknya. Jika seluruh aspek mulai dari kesadaran individu, lingkungan masyarakat, dan lingkungan akademik berupaya mendukung secara penuh, maka permasalahan akan NAPZA di lingkungan kampus dapat dicegah.

Mahasiswa yang terbebas dari narkoba, akan mampu memaksimalkan prestasinya. Selain itu, segala potensinya akan dapat tersalurkan dengan baik melalui kegiatan yang positif. Hal ini diharapkan agar mahasiswa yang pada awalnya menjadikan narkoba sebagai objek pelampiasan masalahnya, kini dapat teratasi dengan mengikuti kegiatan yang lebih bermanfaat di lingkungan kampus. Oleh karena itu, apabila seluruh lapisan civitas akademik UGM mampu berupaya bersama-sama memerangi NAPZA melalui langkah-langkah tersebut, maka cita-cita UGM sebagai perguruan tinggi yang bersih dari narkoba dapat terwujud.

 

 

 

REFERENSI

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia 2012, Mahasiswa dan Bahaya Narkotika, Penerbit Badan Narkotika Nasional, Jakarta.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (RAN P4GN) di Lingkungan Pusbindiklatren Bappenas, Pusbindiklatren, diakses 8 September 2021,

http://pusbindiklatren.bappenas.go.id/liputan-44-liputan- sosialisasi-rencana-aksi-nasional-pencegahan-dan-pemberantasan-penyalahgunaan- dan-peredaran-gelap-narkotika-dan-prekursor-narkotika-ran-p4gn-di-lingkungan- pusbindiklatren-bappenas.html.

Humas Badan Narkotika Nasional, Inpres No. 2 Tahun 2020 Tentang RAN P4GN, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, diakses 9 September 2021, https://bnn.go.id/inpres-no-2-tahun-2020-tentang-ran-pg4n/.

Koentjoro, Widhyarto, D, Suryawati, S 2015, Raih Prestasi Tanpa Narkoba, Gadjah Mada University Press, Jogjakarta.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.